Info!! Uav Turki Versi Gres Diuji Di Serpong

Kerjasama dengan BPPT semenjak 2008 UAV ANKA generasi terbaru [Yusuf akbaba]

Perusahaan dirgantara Turki, Turkish Aerospace Industry (TAI), sedang membuatkan pesawat terbang tanpa awak (Unmanned Aircraft Vehicle/UAV) generasi terbaru.

Saat ini, UAV terbaru tersebut sedang diuji coba di di akomodasi Indonesian Low Speed Tunnel (ILST) milik Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, dan Aeroakustika (BBTA3) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Serpong, Banten.

Vice President Corporate Marketing and Communications TAI Tamer Ozmen menyampaikan kepada Anadolu Agency ketika mengunjungi BPPT simpulan pekan lalu, UAV generasi terbaru ini akan mulai diproduksi dalam 3 sampai 4 tahun mendatang.

UAV generasi terbaru tersebut, berdasarkan dia, mempunyai dua mesin dan kapasitas payload yang lebih besar.

Proses uji coba dan pengetesan ketika ini sudah mencapai 80 persen dan 20 persen sisanya akan difinalisasi dalam beberapa ahad ke depan,” ungkap Tamer.

Tamer mengungkapkan alasan pihaknya bekerja sama dengan BPPT dalam pengujian UAV terbaru alasannya yakni sudah mempunyai pengalaman yang sukses pada ketika pengembangan UAV Turki berjulukan Anka semenjak 2008 lalu.

UAV Anka ketika ini sudah mempunyai pengalaman yang matang untuk aneka macam kegiatan ibarat anti terorisme serta pengintaian di darat dan bahari dan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Turki dan Badan Intelijen Turki. Anka, berdasarkan Tamer, juga sudah digunakan di Turki dan di aneka macam negara.

BPPT mempunyai andil dalam kesuksesan pengembangan Anka,” tegas Tamer.

Tamer menambahkan ketika ini TAI juga sedang mencari kesempatan untuk bekerja sama dengan industri pertahanan di Indonesia.

Pada bulan November nanti kita akan hadir di ekspo Indodefence di Jakarta dan TAI akan membawa model ANKA dengan skala sesungguhnya,” imbuh Tamer.

Saat ini, pesawat UAV Anka produksi TAI sedang mengikuti tender di Kementerian Pertahanan Indonesia untuk pengembangan pesawat terbang tanpa awak di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, dan Aeroakustika (BBTA3) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Fadilah Hasim mengakui kolaborasi dengan TAI dalam pengetesan UAV sangat bermanfaat.

Fadilah menyampaikan pada tahun 2008 ketika BBTA3 BPPT memulai kolaborasi pengembangan UAV Anka dengan TAI, teknologi pesawat tanpa awak gres mulai berkembang.

Dengan pengujian Anka, kami juga sanggup kesempatan untuk mendapat pengalaman mempelajari pesawat-pesawat kecil UAV atau pesawat dengan bilangan renoser rendah,” ungkap Fadilah.

Sebelum memulai agenda kolaborasi pengetesan Anka, ia mengakui database yang ada di BBTA3 BPPT yakni untuk pengujian pesawat-pesawat besar yang sudah banyak terdapat di buku dan literatur.

Tapi pesawat dengan sayap kecil yang sangat sensitif dengan kecepatan angin masih belum banyak database-nya. Kami jadi ada kesempatan belajar,” imbuh dia.

Fadilah menjelaskan akomodasi pengujian pesawat yang ada di BBTA3 BPPT yakni terowongan angin Indonesian Low Speed Tunnel (ILST) dengan seksi uji berukuran 4x3 meter yang dibangun oleh Presiden BJ Habibie dengan memakai teknologi asal Jerman dan Belanda.

Terowongan angin kecil kami sangat akurat dengan intensitas turbulensinya sangat rendah di bawah 0,1 persen,” ujar Fadilah.

Selain itu, pada terowongan angin tersebut juga mempunyai sudut ajaran yang sangat seragam dan lapisan batas yang sangat tipis.

Terowongan angin ILST yakni terowongan angin kelas dunia,” lanjut dia.

  aa  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Info!! Uav Turki Versi Gres Diuji Di Serpong"

Post a Comment