Info!! Ri – Korea Lakukan Kerjasama Pengembangan Pesawat Jet Tempur Generasi 4.5
Libatkan ITB Untuk pengembangan kedepan
Desain pesawat tempur KFX/IFX [Mildom] ★
Dalam meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional dan kemandirian teknologi nasional terkait dengan kemampuan memelihara dan menyebarkan pesawat tempur, Pemerintah Indonesia melalui Kemhan RI dan Pemerintah Republik Korea melaksanakan kerjasama pengembangan pesawat jet tempur generasi 4.5.
Pengembangan pesawat jet tempur jenis KF-X/IF-X ini merupakan implementasi kerjasama strategis antara Pemerintah RI dalam hal ini PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) dan Pemerintah Korea Selatan, yang ditandatangani pada 2006 lalu. Hal tersebut terungkap dalam jadwal jumpa pers antara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemhan RI Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc dengan awak media yang di Balai Media Kemhan, Jumat (28/7).
Pengembangan pesawat tempur secara berdikari lebih menguntungkan alasannya ialah desain pesawat yang dibentuk sanggup menyesuaikan dengan persyaratan operasional dari PT DI. Kini, jadwal tersebut masih dalam tahap peningkatan kesiapan teknologi PT DI untuk melaksanakan Engineering Manufacture Development (EMD).
Rencananya, KF-X/IF-X akan diluncurkan pada tahun 2021 untuk mendapat sertifikasi rancang bangun. Paling lambat pada tahun 2026, prototype atau purwarupa akan dioperasikan untuk memastikan pesawat sanggup terbang dan bermanuver dengan baik, sesuai spesifikasi operasional.
[Sheldon]
Program pengembangan pesawat jet tempur KF-X/IF-X ini akan menjadi titik bangun Indonesia dalam kemandirian industri pertahanan alasannya ialah secara pribadi akan menghipnotis peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), akomodasi dan infrastruktur PT. DI selaku industri pertahanan nasional dalam bidang kedirgantaraan.
Saat ini PT. DI telah mengirimkan 81 tenaga mahir ke Korean Aerospace Industry (KAI) di Sacheon City untuk mendapat pembekalan perihal sistem dan standar mekanisme kerja di KAI. Disamping memperkuat PT. DI selaku industri pertahanan nasional yang akan terlibat pribadi sebagai sub bagi KAI, Kemhan RI juga melaksanakan kerjasama dengan ITB dan Cranfield University untuk program post graduate dan jadwal doktoral dalam rangka untuk melaksanakan pengembangan dan prototype.
Saat ditemui awak media dalam jumpa pers yang dimoderatori Kapuskom Publik Brigjen Tentara Nasional Indonesia Totok Sugiharto, S.Sos, Kabalitbang mengungkapkan bahwa dari segi biaya reparasi, memproduksi pesawat tempur sendiri lebih murah. Karena sanggup menekan biaya operasional yang meliputi biaya produksi dan komponen, selain itu, akan lebih gampang dalam urusan perawatan (maintenance), perbaikan (repair), dan pembaharuan (upgrade) alasannya ialah sanggup dilakukan sendiri.
Sementara, urusan modifikasi dan integrasi persenjataan juga gampang alasannya ialah tidak perlu menunggu persetujuan dari produsen pesawat dan rencananya pesawat tempur ini nantinya akan dipasarkan ke negara-negara Asia Pasifik. (ERA/RAF)

Dalam meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional dan kemandirian teknologi nasional terkait dengan kemampuan memelihara dan menyebarkan pesawat tempur, Pemerintah Indonesia melalui Kemhan RI dan Pemerintah Republik Korea melaksanakan kerjasama pengembangan pesawat jet tempur generasi 4.5.
Pengembangan pesawat jet tempur jenis KF-X/IF-X ini merupakan implementasi kerjasama strategis antara Pemerintah RI dalam hal ini PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) dan Pemerintah Korea Selatan, yang ditandatangani pada 2006 lalu. Hal tersebut terungkap dalam jadwal jumpa pers antara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemhan RI Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc dengan awak media yang di Balai Media Kemhan, Jumat (28/7).
Pengembangan pesawat tempur secara berdikari lebih menguntungkan alasannya ialah desain pesawat yang dibentuk sanggup menyesuaikan dengan persyaratan operasional dari PT DI. Kini, jadwal tersebut masih dalam tahap peningkatan kesiapan teknologi PT DI untuk melaksanakan Engineering Manufacture Development (EMD).
Rencananya, KF-X/IF-X akan diluncurkan pada tahun 2021 untuk mendapat sertifikasi rancang bangun. Paling lambat pada tahun 2026, prototype atau purwarupa akan dioperasikan untuk memastikan pesawat sanggup terbang dan bermanuver dengan baik, sesuai spesifikasi operasional.

Program pengembangan pesawat jet tempur KF-X/IF-X ini akan menjadi titik bangun Indonesia dalam kemandirian industri pertahanan alasannya ialah secara pribadi akan menghipnotis peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), akomodasi dan infrastruktur PT. DI selaku industri pertahanan nasional dalam bidang kedirgantaraan.
Saat ini PT. DI telah mengirimkan 81 tenaga mahir ke Korean Aerospace Industry (KAI) di Sacheon City untuk mendapat pembekalan perihal sistem dan standar mekanisme kerja di KAI. Disamping memperkuat PT. DI selaku industri pertahanan nasional yang akan terlibat pribadi sebagai sub bagi KAI, Kemhan RI juga melaksanakan kerjasama dengan ITB dan Cranfield University untuk program post graduate dan jadwal doktoral dalam rangka untuk melaksanakan pengembangan dan prototype.
Saat ditemui awak media dalam jumpa pers yang dimoderatori Kapuskom Publik Brigjen Tentara Nasional Indonesia Totok Sugiharto, S.Sos, Kabalitbang mengungkapkan bahwa dari segi biaya reparasi, memproduksi pesawat tempur sendiri lebih murah. Karena sanggup menekan biaya operasional yang meliputi biaya produksi dan komponen, selain itu, akan lebih gampang dalam urusan perawatan (maintenance), perbaikan (repair), dan pembaharuan (upgrade) alasannya ialah sanggup dilakukan sendiri.
Sementara, urusan modifikasi dan integrasi persenjataan juga gampang alasannya ialah tidak perlu menunggu persetujuan dari produsen pesawat dan rencananya pesawat tempur ini nantinya akan dipasarkan ke negara-negara Asia Pasifik. (ERA/RAF)
♞ Kemhan
0 Response to "Info!! Ri – Korea Lakukan Kerjasama Pengembangan Pesawat Jet Tempur Generasi 4.5"
Post a Comment